Mau Dapat 50 juta n MP4 gratis klik dibawah ini.!!!

Mau dapat DOllar klik dibawah ini

exclusivemails.net

I made this widget at MyFlashFetish.com.

V-Class Jaringan Komputer - Tugas 1 Ethernet



Objective

• Create a simple peer-to-peer network between two PCs
• Identify the proper cable to connect the two PCs
• Configure workstation IP address information
• Test connectivity using the ping command.

Background / Preparation

This lab focuses on the ability to connect two PCs to create a simple peer-to-peer Ethernet LAN between two workstations. The workstations will be directly connected to each other without using a hub or switch. In addition to the Layer 1 physical and Layer 2 data link connections, the computers must also be configured with the correct IP network settings, which is Layer 3, so that they can communicate. A basic Category 5/5e UTP crossover cable is all that is needed. A crossover cable is the same type that would be used as backbone or vertical cabling to connect switches together.
Connecting the PCs in this manner can be very useful for transferring files at high speed and for troubleshooting interconnecting devices between PCs. If the two PCs can be connected with a single cable and are able to communicate, then any networking problems are not with the PCs themselves. Start this lab with the equipment turned off and with cabling disconnected. Work in teams of two with one person per PC. The following resources will be required:

• Two workstations with an Ethernet 10/100 NIC installed
• Several Ethernet cables, which are both straight-through and crossover, to choose from for connecting the two workstations

Step 1 Identify the proper Ethernet cable and connect the two PCs

a. The connection between the two PCs will be accomplished using a Category 5 or 5e crossover cable. Locate a cable that is long enough to reach from one PC to the other, and attach one end to the NIC in each of the PCs. Be sure to examine the cable ends carefully and select only a crossover cable.
b. What kind of cable is required to connect from NIC to NIC? Crossover
c. What is the category rating of the cable? Category 5 or 5e
d. What is the AWG wire size designation of the cable? 24 AWG

Step 2 Verify the physical connection

a. Plug in and turn on the computers. To verify the computer connections, insure that the link lights on both NICs are lit. Are both link lights lit? They should be otherwise troubleshoot.

Step 3 Access the IP settings window

Note: Be sure to write down the existing IP settings, so that they can be restored at the end of the lab. These include IP address, subnet mask, default gateway, and DNS servers. If the workstation is a DHCP client, it is not necessary to record this information.

Windows 95 / 98 / Me/ users should do the following:
• Click on Start > Settings > Control Panel and then click the Network icon.
• Select the TCP/IP protocol icon that is associated with the NIC in this PC and
• Select the TCP/IP protocol icon that is associated with the NIC in this PC and click on Properties.
• Click on the IP Address tab and the Gateway tab.

Windows NT / 2000 users should do the following:
• Click on Start > Settings > Control Panel and then open the Network and Dial-up Connections folder.
• Click ad open the Local Area Connection icon.
• Select the TCP/IP protocol icon that is associated with the NIC in this PC.
• Click on Properties and click on Use the following IP address.

Windows XP users should do the following:
• Click on Start > Settings > Control Panel and then click the Network Connection icon.
• Select the Local Area Network Connection and click on Change settings of this connection.
• Select the TCP/IP protocol icon that is associated with the NIC in this PC.
• Click on Properties and click on Use the following IP address.

See the example below:




Step 4 Configure TCP/IP settings for the two PCs

a. Set the IP address information for each PC according to the information in the table.
b. Note that the default gateway IP address is not required, since these computers are directly connected. The default gateway is only required on local area networks that are connected to a router.

Computer IP Address Subnet mask Default Gateway
PC – A 192.168.1.1 255.255.255.0 Not Required
PC – B 192.168.1.2 255.255.255.0 Not Required

Step 5 Access the Command or MS-DOS prompt

a. Use the Start menu to open the Command Prompt (MS-DOS-like) window:
Windows 95 / 98 / Me users should do the following:
Start > Programs > MS-DOS Prompt
Windows NT / 2000 users should do the following:
Start > Programs > Accessories > Command Prompt
Windows XP users should do the following:
Start > Programs > Accessories > Command Prompt

Step 6 Verify that the PCs can communicate

a. Test connectivity from one PC to the other by pinging the IP address of the opposite computer.
Use the following command at the command prompt.
C:>ping 192.168.1.1 (or 192.168.1.2)
b. Look for results similar to those shown below. If not, check the PC connections and TCP/IP settings for both PCs. What was the ping result?
Results could possibly be: Sent=4 Received=3 Lost=1 (this is due to ARP)
Any other results probably indicate an error






Step 7 Confirm the TCP/IP network settings

Windows 95 / 98 / Me users should do the following:
a. Type the winipcfg command from the MS-DOS Prompt. Record the results:
Answers will vary depending on if Computer A or B is used.
Examples for Computer A
IP Address: 192.168.1.1
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway:

Windows NT / 2000 / XP users should do the following:
b. Type the ipconfig command from the Command Prompt. Record the results:
Answers will vary depending on if Computer A or B is used.
Examples for Computer B
IP Address: 192.168.1.2
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway:
READ MORE - V-Class Jaringan Komputer - Tugas 1 Ethernet
Posted on 05.45 by aldhila cihuys and filed under | 1 Comments »

Teks Pidato Bung Karno (1 Juni 1945) - Bagian Satu

Satu kelebihan para founding fathers ..... keluasan wawasan dan bacaan mereka. Bacaan yang multikultural dan multi ideologi, membuat mereka tidak terjebak secara fanatik pada satu ideologi dan kultur saja. Sesuatu yang sulit dicari pada figur belakangan ini (Taufik Abdullah)

Paduka tuan Ketua yang mulia! Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menepati permintaan Paduka tuan Ketua yan mulia. Apakah permintan Paduka tuan Ketua yang mulia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepad sdang Dkuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nati akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini. Maaf, beribu maaf! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka tuan Ketua yang Mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka Tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: “Philosofische grondslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Hal ini nanti akan saya kemukakan: Paduka tuan Ketua yang mulia, tetapi lebih dahulu izinkanlah saya membicarakan, memberitahukan kepada tuan-tuan sekalian, apakah yang saya artikan dengan perkataan “merdeka”. Merdeka buat saya ialah “political independence”, politieke onafhankelijkheid. Apakah yang dinamakan politieke onafhankelijkheid?

Tuan-tuan sekalian! Dengan terus-terang saja saya berkata: Tatkala Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai akan bersidang, maka saya, di dalam hati saya banyak khawatir, kalau-kalau banyak anggota yang saya katakan di dalam bahasa asing, maafkan perkataan ini “zwaarwichtig” akan perkara yang kecil-kecil “Zwaarwichtig” sampai kata orang Jawa “jelimet”. Jikalau sudah membicarakan hal yang kecil-kecil sampai jelimet, barulah mereka berani menyatakan kemerdekaan. Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah di dalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan dunia itu.

Banyak sekali negara-negara yang merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negara itu satu sama lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu? Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka, Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka. Namanya semuanya merdeka, tetapi bandingkanlah isinya! Alangkah berbedanya isi itu! Jikalau kita berkata: Sebelum Negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai, itu selesai, itu selesai, sampai jelimet! Maka saya bertanya kepada tuan-tuan sekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% dari rakyatnya terdiri kaum Badui, yang sama sekali tidak mengerti hal ini atau itu. Bacalah buku Amstrong yang menceritakan tentang Ibn Saud! Di situ ternyata bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu! Toh Saudi Arabia merdeka.

Lihatlah pula jikalau tuan-tuan kehendaki contoh yang lebih hebat Sovyet Rusia! Pada masa Lenin mendirikan Negara Sovyet adakah rakyat Sovyet sudah cerdas? Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia, adalah rakyat Musyik yang lebih daripada 80% tidak dapat membaca dan menulis; bahkan dari buku-buku yang terkenal dari Leo Tolstoi dan Fulop Miller, tuan-tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Sovyet Rusia pada waktu Lenin mendirikan negara Sovyet itu. Dan kita sekarang di sini mau mendirikan negara Indonesia Merdeka. Terlalu banyak macam-macam soal kita kemukakan! Maaf, PT Zimukyokutyoo! Berdirilah saya punya buku, kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai jelimet hal ini dan itu dahulu semuanya! Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai jelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka, sampai di lobang kubur! (tepuk tangan riuh)

Saudara-saudara! Apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun 33 saya telah menulis satu risalah. Risalah yang bernama “Mencapai Indonesia Merdeka”. Maka di dalam risalah tahun 33 itu, telah saya katakan, bahwa kemerdekaan, politike onafhankelijkheid, political independence, tak lain dan tak bukan, ialah suatu jembatan, satu jembatan emas. Saya katakan di dalam kitab itu, bahwa di seberangnya jembatan itulah kita sempurnakan kita punya masyarakat.

Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam satu malam, in one night only! kata Amstrong di dalam kitabnya. Ibn Saud mendirkan Saudi Arabia Merdeka di satu malam sesudah ia masuk kota Riyad dengan 6 orang! Sesudah “jembatan” itu diletakkan oleh Ibn Saud, maka di seberang jembatan, artinya kemudian daripada itu, Ibn Saud barulah memperbaiki masyarakat Saudi Arabia. Orang yang tidak dapat membaca diwajibkan belajar membaca, orang yang tadinya bergelandangan sebagai nomade, yaitu orang Badui, diberi pelajaran bercocok-tanam. Nomade diubah oleh Ibn Saud menjadi kaum tani, semuanya di seberang jembatang. Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Sovyet Rusia Merdeka, telah mempunyai Djnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Djeppr? Apa ia telah mempunya radio-station, yan menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup, untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Sovyet Rusia Merdeka telah dapat membaca dan menulis?

Tidak, tuan-tuan yang terhormat! Di seberang jembatan emas yang diadakan oleh Lenin itulah, Lenin baru mengadakan radio-station, baru mengadakan sekolahan, baru mengadakan Greche, baru mengadakan Djnepprprostoff! Maka oleh karena itu saya minta kepada tuan-tuan sekalian, janganlah tuan-tuan gentar di dalam hati, janganlah mengingat bahwa ini dan itu lebih dulu harus selesai dengan jelimet, dan kalau sudah selesai, baru kita dapat merdeka. Alangkah berlainannya tuan-tuan punya semangat, jikalau tuan-tuan demikian, dengan semangat pemuda-pemuda kita yang 2 milyun banyaknya. Dua milyun pemuda ini menyampaikan seruan pada saya, 2 milyun pemuda itu semua berhasrat Indonesia Merdeka Sekarang!!! (Tepuk tangan riuh).

Saudara-saudara, kenapa kita sebagai pemimpin rakyat, yang mengetahui sejarah, menjadi zwaarwichtig, menjadi gentar, padahl semboyan Indonesia Merdeka bukan sekarang saja kita siarkan? Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kita telah menyiarkan semboyan Indonesia Merdeka, bahkan sejak tahun 1932 dengan nyata-nyata kita mempunyai semboyan “INDONESIA MERDEKA SEKARANG”. Bahkan 3 kali sekarang, yaitu Indonesia Merdeka Sekarang, sekarang, sekarang! (Tepuk tangan riuh). Dan sekarang kita menghadapi kesempatan untuk menyusun Indonesia Merdeka, kok lantas kita zwaarwichtig dan gentar-hati! Saudara-saudara, saya peringatkan sekali lagi, Indonesia Merdeka, political Independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan! Jangan gentar! Jikalau umpamanya kita pada saat sekarang ini diberikan kesempatan oleh Dai Nippon untuk merdeka, maka dengan mudah Gunseikan diganti dengan orang yang bernama Tjondro Asmoro, atau Soomubutyoo diganti denga orang yang bernama Abdul Halim. Jikalau umpamanya Butyoo-Butyoo diganti dengan orang-orang Indonesia, pada sekarang ini, sebenarnya kita telah mendapat political independence, politieke onafhankelijkheid, in one night, di dalam satu malam!

Saudara-saudara, pemuda-pemuda yang 2 milyun, semuanya bersemboyan: Indonesia Merdeka, sekarang! Jikalau umpamanya Balatentara Dai Nippon sekarang menyerahkan urusan negara kepada saudara-saudara, apakah saudara-saudara akan menolak, serta berkata mangke rumiyin, tunggu dulu, minta ini dan itu selesai dulu, baru kita berani menerima urusan negara Indonesia Mereka? (Seruan audiens: Tidak! Tidak!). Saudara-saudara, kalau umpamanya pada saat sekarang ini Balantentara Dai Nippon menyerahkan urusan negara kepada kita, maka satu menit pun kita tidak akan menolak, sekarang pun kita menerima urusan itu, sekarang pun kita mulai dengan negara Indonesia yang Merdeka! (Tepuk tangan audiens menggemparkan).

Saudara-saudara, tadi saya berkata, ada perbeaan antara Sovyet Rusia, Saudi Arabia, Inggris, Amerika dan lain-lain tentang isinya: tetapi ada satu yang sama, yaitu rakyat Saudi Arabia sanggup mempertahankan negaranya. Musyik-musyik di Rusia sanggup mempertahankan negaranya. Rakyat Amerika sanggup mempertahankan negaranya. Rakyat Inggris sanggup mempertahankan negaranya. Inilah yang menjadi minimum-eis. Artinya, kalau ada kecakapan yang lain, tentu lebih baik, tetapi manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negaranya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, saudara-saudara, semua siap-sedia mati, mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap-sedia, masak untuk Merdeka. (Tepuk tangan riuh).

Cobalah pikirkan hal ini dengan memperbandingkannya dengan manusia. Manusia pun demikian, saudara-saudara! Ibaratnya, kemerdekaan saya bandingkan dengan perkawinan. Ada yang berani kawin, lekas berani kawin, ada yang takut kawin. Ada yang berkata Ah, saya belum berani kawin, tunggu dulu gaji f500. Kalau saya sudah mempunyai rumah gedung, sudah ada permadani, sudah ada lampu listrik, sudah mempunyai tempat tidur yang mentul-mentul, sudah mempunyai meja kursi, yang selengkap-lengkapnya, sudah mempunyai sendok garpu perak satu set, sudah mempunyai ini dan itu, bahkan sudah mempunyai kinder-uitzet, barulah saya berani kawin. Ada orang lain yang berkata: saya sudah berani kawin kalau saya sudah mempunyai meja satu, kursi empat, yaitu “meja makan”, lantas satu sitje, lantas satu tempat tidur. Ada orang yang lebih berani lagi dari itu, yaitu saudara-saudara Marhaen! Kalau dia sudah mempunyai gubug saja dengan satu tikar, dengan satu periuk: dia kawin. Marhaen dengan satu tikar, satu gubug: kawin. Sang klerk dengan satu meja, empat kursi, satu zitje, satu tempat tidur: kawin.

Sang Ndoro yang mempunyai rumah gedung, electrische kookplaat, tempat tidur, uang bertimbun-timbun: kawin. Belum tentu mana yang lebih gelukkig, belum tentu mana yang lebih bahagia, Sang Ndoro dengan tempat-tidurnya yang mentul-mentul, atau Sarinem dn Samiun yang hanya mempunyai satu tikar dan satu periuk, saudara-saudara! (tepuk tangan, dan tertawa). Tekad hatinya yang perlu, tekad hatinya Samiun kawin dengan satu tikar dan satu periuk, dan hati Sang Ndoro yang baru berani kawin kalau sudah mempunyai gerozilver satu kaset plus kinderuitzet, buat 3 tahun lamany! (tertawa).

Saudara-saudara, soalnya adalah demikian: kita ini berani merdeka atau tidak? Inilah, saudara-saudara sekalian. Paduka tuan Ketua yang mulia, ukuran saya yang terlebih dulu saya kemukakan sebelum saya bicarakan hal-hal yang mengenai dasarnya satu negara yang merdeka. Saya mendengar uraian PT Soetardjo beberapa hari yang lalu, tatkala menjawab apakah yang dinamakan merdeka, beliau mengatakan: kalau tiap-tiap orang di dalam hatinya telah merdeka, itulah kemerdekan Saudara-saudara, jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita dapat mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! (tepuk tangan riuh). Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia Merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu persatu. Di dalam Sovyet Rusia Merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Sovyet Rusia satu persatu. Saudara-saudara! Sebagai juga salah seorang pembicara berkata: Kita bangsa Indonesia tidak sehat badan, banyak penyakit malaria, banyak disentri, banyak penyakit hongerudeem, banyak ini banyak itu, “Sehatkan dulu bangsa kita, baru kemudian merdeka.”

Saya berkata, kalau ini pun harus diselesaikan lebih dulu, 20 tahun lagi kita belum merdeka. Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita menyehatkan rakyat kita, walaupun misalnya tidak dengan kinine, tetapi kita kerahkan segenap masyarakat kita untuk menghilangkan penyakit malaria dengan menanam ketepeng kerbau. Di dalam Indonesia Merdeka kita melatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, di dalam Indonesia Merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya. Inilah maksud saya dengan perkataan “jembatan”. Di seberang jembatan, jembatan emas, inilah baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia Merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi.

Tuan-tuan sekalian! Kita sekarang menghadapi satu saat yang maha penting. Tidakkah kita mengetahui, sebagaimana telah diutarakan oleh berpuluh-puluh pembicara, bahwa sebenarnya internasionaalrecht, hukum internasional, menggampangkan pekerjaan kita? Untuk menyusun, mengadakan, mengakui satu negara yang merdeka, tidak diadakan syarat yang neko-neko, yang menjelimet, tidak! Syaratnya sekedar bumi, rakyat, pemerintah yang teguh! Ini sudah cukup untuk internasionaalrecht. Cukup, saudara-saudara. Asal ada buminya, ada rakyatnya, ada pemerintahan, kemudian diakui oleh salah satu negara yang lain, yang merdeka, inilah yang sudah bernama: Merdeka. Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak perduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak perduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia merdeka. Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dulu 1001 soal yang bukan-bukan! Sekali lagi saya bertanya: Mau merdeka atau tidak? Mau merdeka atau tidak?
(klik)
READ MORE - Teks Pidato Bung Karno (1 Juni 1945) - Bagian Satu
Posted on 18.49 by aldhila cihuys and filed under | 0 Comments »

LAPORAN KEGIATAN

Laporan Kegiatan MOS Periode 2010/2011

SMA Negeri Bekasi



I. WAKTU PELAKSANAAN

Senin, 12 Juli 2010

Pukul 07.00 pagi, peserta MOS sudah mulai berkumpul di Lapangan Tengah SMA Negeri Bekasi untuk melaksanakan upacara pembukaan MOS yang dipimpin oleh Sekretaris Kabupaten Jombang. Dalam upacara tersebut, diisi dengan pengibaran bendera merah putih, Penyematan Atribut MOS ( topi wisuda, kalung permen, dan papan nama ), sambutan dari Sekretaris Kabupaten Jombang, serta kegiatan lainnya. Upacara berlangsung selama 45 menit atau hingga pukul 07.45 pagi.

Pada pukul 07.45 – 08.00, kegiatan perkenalan siswa/i peserta MOS di setiap gugus. Pukul 08.00 – 10.00 diisi dengan kegiatan PBB di Lapangan Tengah yang dibimbing oleh anggota koramil Bekasi sejumlah 6 orang, lalu istirahat.

Pukul 10.15 – 11.00 diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah yang dibimbing oleh anggota OSIS SMA Negeri bekasi. Setelah itu, pada pukul 11.00 – 12.30, peserta MOS berkumpul di kelas untuk menerima materi ”Tata Krama Pergaulan dan Budi Pekerti” oleh Bpk. Sugiyoto.

Pukul 12.30-13.00, diisi dengan kegiatan keagamaan yaitu Sholat Dhuhur berjama’ah. Kegiatan terakhir adalah kegiatan kebersihan lingkungan sekolah pada pukul 13.30 – 13.50. Setelah itu, kembali ke kelas untuk berdo’a bersama dan pulang pada pukul 14.00.



Selasa, 13 Juli 2010

Pukul 06.30 pagi, peserta MOS sudah mulai berkumpul di Lapangan Tengah SMA Negeri Bekasi untuk melaksanakan apel pagi hingga pukul 07.00.Setelah itu, pada pukul 07.00 – 08.00, peserta berkumpul di kelas X-6 untuk materi ”Pengenalan Kurikulum”.

Pukul 08.00 – 10.00 diisi dengan kegiatan PBB di Lapangan Tengah yang dibimbing oleh anggota koramil Bekasi sejumlah 6 orang, lalu istirahat.

Setelah itu peserta MOS berkumpul di kelas X-6 untuk pengenalan kegiatan ekstrakulikuler akademis dan non-akademis. Dan pukul 11.30 – 12.30 diisi materi ”Wawasan Wiyata Mandala” oleh Dra. Suharmastuti.

Pukul 12.30-13.00, diisi dengan kegiatan keagamaan yaitu Sholat Dhuhur berjama’ah. Kegiatan terakhir adalah kegiatan kebersihan lingkungan sekolah pada pukul 13.30 – 13.50. Setelah itu, kembali ke kelas untuk berdo’a bersama dan pulang pada pukul 14.00.



Rabu, 14 Juli 2010

Pukul 06.30 pagi, peserta MOS sudah mulai berkumpul di Lapangan Tengah SMA Negeri Beaksi untuk melaksanakan apel pagi hingga pukul 07.00.Setelah itu, pada pukul 07.00 – 08.30, peserta berkumpul di kelas X-6 untuk materi ”Penjelasan Penanggulangan Kejahatan NARKOBA dan Dampak Buruk Penyalahgunaannya” oleh Drs. Tunggul Yahman ( Kapolsek Ngoro ).

Pukul 08.30 – 10.00 diisi dengan kegiatan PBB di Lapangan Tengah yang dibimbing oleh anggota koramil Bekasi sejumlah 6 orang, lalu istirahat.

Lalu paserta MOS kembali ke kelas masing-masing gugus bersama Koordinator Gugus untuk pengecekan persyaratan/atribut MOS dan game.

Pukul 12.30 – 14.00, diisi dengan kegiatan keagamaan yaitu Sholat Dhuhur berjama’ah. Kemudian pukul 13.00 – 14.00, kegiatan makan bersama di koridor sekolah.

Pukul 14.00 – 14.30, peserta MOS dan seluruh pelaksana MOS berkumpul di Lapangan Tengah untuk melaksanakan Apel sore dan acara penutupan kegiatan MOS hingga pukul 15.30. Lalu pulang.

II. KONSEP ACARA

a. Tujuan Acara

Untuk mengenalkan lingkungan sekolah, dan semua aspek-aspek kegiatan pembelajaran SMA Negeri Ngoro, dan penyuluhan NARKOBA.

b. Peserta

Siswa/i didik baru SMA Negeri Bekasi tahun ajaran 2010/2011.



III. PELAKSANA

OSIS, PPL STKIP Jombang, anggota Koramil dan Kpolsek, serta beberapa bapak/ibu guru SMA Negeri Bekasi.
READ MORE - LAPORAN KEGIATAN
Posted on 18.39 by aldhila cihuys and filed under | 0 Comments »